Pengantar
Artikel
ini ditulis untuk mengarahkan cara‐cara yang baik dalam hal me‐review sebuah
artikel ilmiah.
Beberapa
prinsip untuk peer review dan beberapa elemen utama untuk me‐review, dasar
review,
penghargaan
dan tanggung jawab yang menyertai proses ini akan dikemukakan di sini. Artikel
disadur
dan dikembangkan terutama dari referensi [1].
Kata kunci: publikasi; etika; peer review; tanggung jawab reviewer
Sebagaimana
keahlian apapun, kemampuan me‐review sebuah manuskrip akan bertambah dengan
adanya
praktek. Memang sangat jarang ada ilmuwan yang mempunyai latar belakang
pelatihan
formal
dalam seni me‐review. Akan tetapi kemampuan dalam me‐review ini
dapat dipupuk dan
dikembangkan
sendiri dengan bertambahnya pengalaman me‐review
banyak naskah.
Proses
peer review adalah
salah satu komponen kritis dari proses keseluruhan publikasi ilmiah.
Editor
sangat tergantung pada reviewer‐reviewer yang baik untuk mengontrol kualitas naskahnaskah
yang
hendak dipublikasikan. Sebagian besar reviewer melakukan tugasnya dengan tidak
mementingkan
diri sendiri, dan hanya ingin berkontribusi dengan cara menerapkan standar yang
tinggi
dalam area penelitian mereka. Biasanya tidak ada kompensasi yang berujud uang.
Artikel
ini adalah sebagai pengantar pedoman untuk peer
review. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi
isu‐isu dan etika dalam proses review. Artikel akan fokus pada peer review naskah
penelitian
yang disampaikan untuk jurnal/seminar ilmiah, dengan tidak mengesampingkan unsurunsur
peer review untuk
tujuan lain, seperti hibah dan buku.
Sikap Reviewer Terhadap Naskah
Reviewer
seharusnya memperlakukan naskah seolah‐olah miliknya sendiri dan
memperlakukannya
sebagaimana
dia inginkan. Maka dia akan memberikan kritik yang positif, kritis namun
objektif dan
seimbang,
tidak berisi komentar pribadi ofensif, dan segera dikembalikan.
Ketika
kritik dilakukan, reivewer juga harus dapat menunjukkan secara tepat apa
permasalahan dan
bagaimana
mengatasinya. Sebuah kritik yang membingungkan atau tidak‐informatif tidak akan
membantu
baik kepada penulis atau editor. Ketika reviewer menolak point yang diajukan oleh
penulis,
maka ia harus dapat memberikan argumen‐argumennya secara jelas (misalnya,
citasi
pustaka).
Review dengan
argumen yang bias tidak punya tempat dalam peer
review. Seorang
reviewer juga
harus beradaptasi dengan semua aspek naskah, kecuali jika diminta oleh editor
untuk
fokus
pada area tertentu. Hal ini memerlukan membaca artikel yang terkait dari
penulis atau artikel
lain
sebelumnya.
Namun,
seorang reviewer juga harus berperan sebagai "advokat jurnal".
Sebagai advokat jurnal,
reviewer
harus memastikan bahwa hanya ilmu terbaik yang muncul di media. Tujuan dari peer
review adalah untuk
memastikan 1) kualitas, bahwa tidak ada kesalahan dalam prosedur atau logika
yang
telah dibuat, 2) bahwa hasil yang disajikan mendukung kesimpulan yang ditarik;
3) bahwa tidak
ada
kesalahan dalam kutipan sebelumnya; 4 ) bahwa semua prosedur yang dilakukan
sudah tepat
dan
disetujui oleh komite kelembagaan yang tepat, dan yang terpenting, 5) hasil
karya itu adalah asli
dan
signifikan.
TABEL 1 Kriteria untuk review naskah [1]
Kriteria Yang Di‐review
Proses
review sebuah
naskah dapat dibagi menjadi dua kategori utama: teknis dan etis. Kedua aspek
tersebut
diperlukan terutama untuk menjamin naskah menjadi lebih baik dan memastikan
bahwa
naskah
adalah hasil penelitian yang dapat dipercaya. Contoh pedoman kriteria untuk reviewer
dapat
dilihat
dalam Tabel 1 [1]. Perhatikan bahwa titik 1, 2, 4, 5, dan 6 lebih ke masalah
teknis. Apakah
tulisan
jelas, singkat, dan mudah dimengerti? Apakah naskah itu logis? Apakah naskah
itu
memberikan
kontribusi yang signifikan dan ada nilai kebaruan di bidangnya? Apakah ada
cacat
metodologis
yang fatal? Apakah semua gambar jelas dan perlu?
Point
3 terutama berkaitan dengan etika. Sehubungan penelitian dengan binatang,
apakah sudah
sesuai
prosedur yang ditetapkan? Jika penelitian mengenai manusia, apakah penelitian
sudah
melalui
persetujuan terlebih dahulu baik dari subyeknya maupun lembaganya? Apakah
prosedur
yang
dilakukan sudah sesuai dengan etika dan standar hukum?
Point
7 juga berkaitan dengan etika, bukan hanya untuk penulis naskah tetapi juga
untuk reviewer.
Naskah
harus diperlakukan sebagai naskah rahasia. Reviewer tidak boleh hanya membuat analisis
evaluatif
yang tidak bias , tetapi juga harus melakukannya masih di dalam konteks yang
dapat
diterima.
Etika dan Tanggung Jawab Reviewer
Harap
diingat bahwa tugas reviewer hanyalah memberikan pendapat mengenai sebuah naskah.
Keputusan
apakah naskah itu diterbitkan atau tidak adalah semata‐mata keputusan editor.
Jadi
editor
yang harus mampu membaca pikiran reviewer dan menimbang dengan pendapat reviewer
lain
dan pendapatnya sendiri. Seorang editor akan menghargai hasil review substantif
sebuah
naskah.
Jika seorang reviewer tidak setuju dengan kesimpulan penulis, adalah
kewajiban reviewer
tersebut
untuk memberikan alasan definitif atau dengan kutipan yang tepat, tidak hanya
dengan
pernyataan
seperti, "Saya tidak percaya data Anda", atau "Ini tidak mungkin
begitu".
Jika
reviewer
memiliki bias terhadap penulis, ia harus mengundurkan diri sebagai reviewer
naskahnya.
Seorang reviewer juga harus memiliki pengetahuan tentang topik dan memiliki
pemahaman
yang jelas tentang konteks di mana pekerjaan dilakukan. Saat ini banyak
manuskrip
yang
merupakan kolaborasi antar laboratorium (institusi) dengan menggunakan berbagai
teknik
yang
berbeda, dan tidak mungkin seorang reviewer tunggal menguasai semua protokol yang ada di
dalam
naskah. Oleh karena itu, seorang reviewer itu sebaiknya hanya memberikan komentarnya
pada
aspek‐aspek yang ia kuasai. Sekali lagi, ikutilah aturan emas: memperlakukan
naskah dengan
cara
yang sama sebagaimana yang Anda ingin diperlakukan sendiri.
Tanggung
jawab seorang reviewer dapat diringkas sebagai berikut,
• Reviewer
harus memberikan penilaian yang jujur dan kritis terhadap sebuah penelitian.
Pekerjaan
reviewer
adalah menganalisa kekuatan dan kelemahan penelitian, memberikan saran
perbaikan,
dan secara jelas menyatakan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
antusiasme
kerja. Reviewer jangan bertindak memanipulasi proses untuk memaksa
penulis
untuk
membahas isu‐isu yang menarik bagi reviewer itu sendiri.
• Reviewer harus
menjaga kerahasiaan tentang keberadaan dan substansi naskah. Sangat tidak
tepat
berbagi naskah atau membicarakan secara rinci dengan orang lain atau bahkan
mengungkapkan
adanya submisi naskah tersebut untuk publikasi. Ada beberapa pengecualian
jika
disetujui oleh editor. Satu pengecualian adalah bahwa seorang reviewer
mungkin mungkin
menginginkan
rekan juniornya memiliki pengalaman sebagai reviewer sehingga dia memintanya
untuk
me‐review bersama.
Namun, Kolaborator Anda tetap harus menjaga kerahasiaan, dan
editor
harus diberitahu tentang partisipasi orang tambahan ini. Beberapa jurnal
mensyaratkan
persetujuan
editor sebelum seorang rekan atau mahasiswa melihat naskah yang di‐review.
• Seorang reviewer harus tidak terlibat dalam plagiarisme. Plagiarisme dengan
mengambil data
atau
konsep baru dari naskah sebelum diterbitkan untuk dirinya sendiri adalah
pelanggaran
yang
sangat serius.
• Reviewer
harus menghindari adanya konflik kepentingan. Misalnya, reviewer
harus menolak
untuk
me‐review naskah
yang dia terlibat di dalamnya. Reviewer juga harus menghindari bias
yang
mempengaruhi review. Misal hasil studi yang positif akan menguntungkan
posisinya.
Contoh
lain adalah jika reviewer memiliki hubungan pribadi atau profesional yang erat
dengan
satu
atau lebih dari penulis.
• Reviewer
seharusnya hanya menerima naskah pada bidang keahliannya. Pengecualian untuk
aturan
umum ini adalah ketika editor khusus meminta pandangan Anda sebagai "orang
awam"
atau
mencari pendapat Anda pada aspek khusus dari naskah (misalnya, statistik).
• Reviewer
harus mampu menyelesaikan review tepat waktu. Jika ada hal‐hal yang menghalangi
review sehingga
terjadi keterlambatan, reviewer harus segera menghubungi editor. Akan sangat
menyiksa
bagi penulis naskah yang proses review‐nya lama karena reviewer yang lambat.
Penundaan
reivew kadang‐kadang akan menambah biaya bagi para penulis.
• Reviewer juga
memiliki tanggung jawab yang tidak menyenangkan berupa pelaporan kecurigaan
duplikat
publikasi, penipuan, plagiat, atau masalah etika tentang penggunaan hewan atau
manusia
dalam naskah penelitian yang di‐review.
• Reviewer
harus menuliskan review‐nya secara konstruktif dan kolegial. Hal ini akan sangat
membantu
untuk peneliti‐peneliti muda. Tidak ada yang lebih mengecewakan peneliti baru
(atau
bahkan yang lebih berpengalaman) dari pada menerima review yang
sarkastik dan
merusak.
Meskipun demikian, reviewer jangan menghindar untuk membahas kelemahan (atau
kekuatan)
dari sebuah penelitian. Tidak ada yang suka naskahnya ditolak, namun penggunaan
kalimat
review yang
hati‐hati disertai saran yang tepat untuk revisi akan sangat membantu.
Proses Review
Terlepas
dari keunggulan yang dirasakan pada jurnal‐jurnal tertentu, Anda harus
melakukan
pendekatan
dalam mereview setiap naskah dengan cara yang sama. Tabel 2 adalah contoh
checklist
kriteria
pada saat me‐review. Ketika anda me‐review sebuah naskah, checklist di atas dapat dipakai.
Berikan
score untuk setiap kriteria sesuai dengan review
anda pada kolom Score. Kolom
Bobot
digunakan
untuk memberikan pembobotan kriteria mana yang mempunyai bobot besar, dan
kriteria
mana
yang anda anggap kurang penting. Kolom Nilai adalah hasil perkalian antara
Score yang anda
berikan
dengan Bobot. Terakhir, Nilai Total adalah jumlah dari semua nilai‐nilai dari
kriteria‐kriteria
yang
dinilai. Berdasarkan dari Nilai Total, anda dapat memberikan batas ambang untuk
setiap naskah
yang
hendak diterima atau ditolak.
TABEL
2. Contoh checklist kriteria
Hasil Rekomendasi
Hasil
akhir review biasanya berupa daftar tick‐list atau Skala yang harus
dipilih, misalnya [2]
1.
Diterima tanpa revisi
2.
Diterima dengan revisi minor (re‐review tidak perlu)
3.
Diterima dengan revisi mayor (harus di‐review lagi)
4.
Ditolak tetapi naskah didorong untuk dikirim dalam bentuk lain (misalnya berupa
naskah
pendek,
poster)
5.
Ditolak
Atau
berupa
1.
Sangat sangat bagus ‐ naskah ini adalah naskah terbaik yang pernah saya baca
(ranking tinggi
untuk
masuk dalam best paper award)
2.
Sangat baik (dipertimbangkan untuk masuk dalam penghargaan paper terbaik)
3.
Rata‐rata ‐ disarankan untuk diterima
4.
Berada di garis ambang – artikel dapat diterima jika masih ada ruang kosong
5.
Lemah – naskah hanya mempunyai sedikit kontribusi ilmiah, atau penelitian belum
siap
untuk
dipublikasikan. Lebih baik tidak diterima, tetapi jika ada hasil review lain
yang
berbeda,
saya tidak akan menentangnya.
6.
Tidak dapat diterima ‐ Penelitian tidak memberikan kontribusi ilmiah, atau,
lebih buruk lagi,
cacat.
Penerimaan dan penerbitan naskah ini akan mencerminkan hal yang buruk bagi
komunitas.
Penerimaan naskah ini akan saya lawan dengan kuat.
Kedua
kelompok hasil rekomendasi di atas sama baiknya untuk dipakai.
Reviewer juga
harus memberikan komentarnya berupa sebuah paragraf singkat yang merangkum
kekuatan
dan kelemahan naskah. Hasil Rekomendasi (misalnya, diterima atau ditolak) tidak
harus
dinyatakan
dalam komentar yang dikirimkan kepada para penulis ini, tetapi harus
ditunjukkan secara
terpisah
dalam daftar drop‐down. Hasil rekomendasi juga dapat dinyatakan dalam kotak
terpisah
yang
disebut "Catatan untuk Editor." Dan keseluruhan komentar harus
mendukung hasil
rekomendasi
tersebut. Komentar dihasilkan dari checklist review pada Tabel 2. Tabel 3 adalah
tentang
penanganan editor ketika mengevaluasi kualitas hasil review dan reviewer.
TABEL
3. Evaluasi oleh editor terhadap hasil review dan reviewer [1]
Kesimpulan
Me‐review adalah
pekerjaan istimewa yang disertai dengan tanggung jawab. Dibutuhkan waktu
untuk
menyiapkan review yang kritis dan bermanfaat. Pekerjaan ini merupakan
pelayanan terhadap
jurnal
ilmiah, kepada para penulis, untuk ilmu pengetahuan pada umumnya, dan kepada reviewer itu
sendiri
karena reviewer mendapatkan pengetahuan dalam hal penelitian mutakhir.
Kebanyakan
jurnal
tidak membayar reviewer, meskipun sebagian besar memberikan pengakuan (dalam
edisi
cetaknya)
ke dewan editorial dan reviewer eksternal dalam setiap penerbitan jurnal. Peer review
adalah
jantung dan jiwa penerbitan ilmiah. Editor mengandalkan review untuk
menilai kualitas dan
untuk
menentukan mana dari banyak manuskrip yang layak untuk dipublikasikan. Oleh
karena itu,
penghargaan
yang paling penting bagi Anda sebagai reviewer adalah kontribusi Anda dalam kualitas
publikasi
ilmu pengetahuan.
Daftar Pustaka
[1]
Dale J. Benos, Kevin L. Kirk and John E. Hall, HOW TO REVIEW A PAPER,
http://advan.physiology.org/content/27/2/47.full
(03 Feb 2011).
[2]
Hugh Davis, How to Review a Paper: A guide
for newcomers and a refresher for the
experienced, http://users.ecs.soton.ac.uk/hcd/reviewing.html
(03 Feb 2011).
No comments:
Post a Comment